Presiden yang memberikan dampak positif terhadap Indonesia
Menurut saya presiden yang paling baik
yang memberikan dampak positif terhadap Negara Indonesia adalah Presiden Soeharto, baik dari segi
keamanan maupun perekonomian Indonesia.
Dari segi keamanan, sangat kondusif
hampir jarang terjadi gejolak – gejolak yang bisa mengancam perpecahan suatu
bangsa, semua dapat diredam dan di atasi dengan baik, tidak seperti Presiden
sesudahnya, situasi Negara sering kacau oleh gerakan – gerakan yang sangat
membahayakan suatu Negara, demo sering terjadi di mana – mana bahkan terorispun
bermunculan dan bahkan yang lebih mengenaskan suatu pulau di jual atau ingin merdeka
untuk membentuk suatu Negara sendiri,
dan hal ini terjadi karena lemahnya segi pertahanan dan keamanan.
Sedangkan dari segi perekonomian,
harga – harga boleh di bilang stabil, semua bisa di kendalikan dengan baik,
kemakmuran rakyat bisa di rasakan waktu itu, lapangan pekerjaan banyak, harga
kebutuhan pokok murah. Tidak seperti sekarang ini harga kebutuhan pokok dalam
setahun bisa mengalami kenaikan harga berkali – kali, lapangan pekerjaan sangat
terbatas dan lebih memprihatinkan lagi ada beberapa pekerjaan dengan sistim
Oursouching / kontrak, padahal kita tinggal dan bekerja di Negara kita sendiri
NEGARA REPUBLIK INDONESIA. Banyak yang menginginkan kembalinya kehidupan
seperti jamanya Pak Presiden Soeharto, hidup aman, nyaman dan tentram. Sampai
slogan inipun sering di jumpai di jalan atau di tulis di belakang mobil.
”Piye
Kabare, Enak Jamanku To ???” Hidup Pak Presiden Soeharto.
Menurut saya presiden yang paling baik
yang memberikan dampak positif terhadap Negara Indonesia adalah Presiden Soeharto, baik dari segi
keamanan maupun perekonomian Indonesia.
Dari segi keamanan, sangat kondusif
hampir jarang terjadi gejolak – gejolak yang bisa mengancam perpecahan suatu
bangsa, semua dapat diredam dan di atasi dengan baik, tidak seperti Presiden
sesudahnya, situasi Negara sering kacau oleh gerakan – gerakan yang sangat
membahayakan suatu Negara, demo sering terjadi di mana – mana bahkan terorispun
bermunculan dan bahkan yang lebih mengenaskan suatu pulau di jual atau ingin merdeka
untuk membentuk suatu Negara sendiri,
dan hal ini terjadi karena lemahnya segi pertahanan dan keamanan.
Sedangkan dari segi perekonomian,
harga – harga boleh di bilang stabil, semua bisa di kendalikan dengan baik,
kemakmuran rakyat bisa di rasakan waktu itu, lapangan pekerjaan banyak, harga
kebutuhan pokok murah. Tidak seperti sekarang ini harga kebutuhan pokok dalam
setahun bisa mengalami kenaikan harga berkali – kali, lapangan pekerjaan sangat
terbatas dan lebih memprihatinkan lagi ada beberapa pekerjaan dengan sistim
Oursouching / kontrak, padahal kita tinggal dan bekerja di Negara kita sendiri
NEGARA REPUBLIK INDONESIA. Banyak yang menginginkan kembalinya kehidupan
seperti jamanya Pak Presiden Soeharto, hidup aman, nyaman dan tentram. Sampai
slogan inipun sering di jumpai di jalan atau di tulis di belakang mobil.
”Piye
Kabare, Enak Jamanku To ???” Hidup Pak Presiden Soeharto.
Pendapat mengenai perkembangan perekonomian dan pertahanan / Keamanan
saat ini
Perkembangan
perekonomian atau pertumbuhan ekonomi di
Indonesia akan mengalami penurunan. Pasalnya, tingkat inflasi diproyeksikan
masih tinggi dan nilai tukar rupiah masih akan terus melemah. Hal itu
disebabkan neraca perdagangan yang terus mengalami defisit sementara pemerintah
dan pihak swasta masih tersandera pada neraca pembayaran hutang jangka pendek.
Menurunnya
pertumbuhan ekonomi Indonesia saat ini dikarenakan faktor nilai investasi dan
manufaktur yang mengalami penurunan. Meski tingkat konsumsi terus tumbuh, hal
itu tidak banyak membantu. “Struktur ekonomi Indonesia lebih mengandalkan pada
konsumsi dan impor. Padahal besaran makro ekonomi yang terkait kondisi keuangan
global masih stagnan,” tambahnya.
Bahkan
kondisi ekonomi bisa akan lebih buruk lagi apabila agenda pelaksanaan pemilihan
umum tahun 2014 tidak berjalan dengan baik, risiko kemerosotan pertumbuhan
ekonomi sangat tinggi. Jika pemilu tidak damai, ekonomi akan jatuh, mengalami
penurunan.
Perkembangan
Pertahanan dan keamanan saat ini, sangat tidak kondusif, hal ini di sebabkan
masih banyak adanya gerakan - gerakan yang membuat kondisi keamanan suatu
Negara jadi tidak aman / terganggu. Dengan adanya keadaan tersebut sangat
berpengaruh terhadap perkembangan maupun pertumbuhan ekonomi kita di Indonesia,
terlebih lagi untuk Negara – Negara asing yang mau melakukan investasi atau menanamkan modalnya
di Negara kita menjadi mundur / berkurang, hal ini di sebabkan faktor
Pertahanan dan Keamanan yang masih kurang kondusif.
Perkembangan
perekonomian atau pertumbuhan ekonomi di
Indonesia akan mengalami penurunan. Pasalnya, tingkat inflasi diproyeksikan
masih tinggi dan nilai tukar rupiah masih akan terus melemah. Hal itu
disebabkan neraca perdagangan yang terus mengalami defisit sementara pemerintah
dan pihak swasta masih tersandera pada neraca pembayaran hutang jangka pendek.
Menurunnya
pertumbuhan ekonomi Indonesia saat ini dikarenakan faktor nilai investasi dan
manufaktur yang mengalami penurunan. Meski tingkat konsumsi terus tumbuh, hal
itu tidak banyak membantu. “Struktur ekonomi Indonesia lebih mengandalkan pada
konsumsi dan impor. Padahal besaran makro ekonomi yang terkait kondisi keuangan
global masih stagnan,” tambahnya.
Bahkan
kondisi ekonomi bisa akan lebih buruk lagi apabila agenda pelaksanaan pemilihan
umum tahun 2014 tidak berjalan dengan baik, risiko kemerosotan pertumbuhan
ekonomi sangat tinggi. Jika pemilu tidak damai, ekonomi akan jatuh, mengalami
penurunan.
Perkembangan
Pertahanan dan keamanan saat ini, sangat tidak kondusif, hal ini di sebabkan
masih banyak adanya gerakan - gerakan yang membuat kondisi keamanan suatu
Negara jadi tidak aman / terganggu. Dengan adanya keadaan tersebut sangat
berpengaruh terhadap perkembangan maupun pertumbuhan ekonomi kita di Indonesia,
terlebih lagi untuk Negara – Negara asing yang mau melakukan investasi atau menanamkan modalnya
di Negara kita menjadi mundur / berkurang, hal ini di sebabkan faktor
Pertahanan dan Keamanan yang masih kurang kondusif.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar