Rabu, 06 Januari 2016

Gathering Penerima Bantuan Pendidikan Mid Plaza Holding




Sabtu, 5 Desember 2015 saya dan teman-teman lainnya menghadiri acara Gathering Penerima Bantuan Pendidikan yang bertempat di Mid Plaza 2 lantai 25. Saya berangkat dari rumah pukul 06.20 WIB di antar oleh Papa sampai Stasiun Citayam yang di lanjutkan dengan naik kereta jurusan tanah abang. Pukul 07.45 saya sudah sampai di Stasiun Sudirman. Karena jarak dari Stasiun Sudirman ke Gedung Mid Plaza tidak terlalu jauh maka saya berjalan kaki munuju Gedung Mid Plaza. Tiba di Lobby Gedung Mid Plaza, saya menukarkan KTP di meja receptionis untuk mendapatkan kartu visitor yang di gunakan untuk tap in masuk ke dalam Mid Plaza 2.
Tiba di lantai 25, saya tidak mendapatkan teman-teman saya disana. Saya duduk di bangku ruang tunggu dan melihat arloji menunjukkan pukul 08.05. Saya bergumam dalam hati ‘ternyata sampai di sini terlalu pagi.’ Cukup lama saya menunggu teman-teman yang lain, akhirnya satu per satu dari mereka sudah tiba. Di sana saya berkenalan dengan Laras dan Anggi di sertai dengan berbincang-bincang bersama mereka. Ketika kami sedang berbincang-bincang, salah seorang menyapa kami dengan hangat “Haloo selamat pagi semuanya. Sudah lama datang?” dengan tangan yang sibuk menempelkan kartu pada sisi kiri sebuah pintu ruangan. Tidak lama kemudian, seorang tersebut datang dan mengajak kami berkumpul di ruang Meeting 1.
Kami duduk sesuai dengan kertas yang ada di atas meja. Kami di berikan masing-masing satu spidol untuk menuliskan nama panggilan pada kolom yang sudah di sediakan pada selembar kertas tersebut dan kertas tersebut di lipat hingga dapat di dirikan di atas meja tempat kita duduk. Setelah menuliskan nama, kami di berikan kertas untuk di isi dimana terdapat 24 nomor yang mana satu nomor terdapat empat pernyataan dan kita memilih dengan cara menceklis di kolom M apabila pernyataan tersebut sesuai dengan diri kita, dan menceklis kolom L apa bila pernyataan tersebut tidak sesuai dengan diri kita. Sehingga satu nomor ada yang menceklis M dan L. Saat mengisi pernyataan tersebut kami di berikan lagu Laskar Pelangi yang di putar secara berulang-ulang.
Semua teman-teman sudah hadir di ruangan tersebut. Kak Anisa membuka acara tersebut dengan bermain game. Untuk pembentukan kelompok semua yang ada diruangan termasuk panitia menghitung dirinya dari satu dan dua secara bergantian. Hanya ada dua kelompok untuk bermain game. Kelompok pertama terdiri dari pak richard, Tatat, Yudhistira, Yayan, Anggi, dan Risma. Kelompok kedua terdiri dari Kak Har, Kak Tifany, Rani, Laras, Saya, dan Kak Rei. Gamesnya Benar Benar, Benar Salah, Benar Salah Benar. Jika Konteks gamesnya Benar-Benar dan Kak Anisa bilang kanan-kanan maka kita semua lompat ke kanan satu kali-satu kali. Begitu juga dengan kiri-kiri, maka kita semua lompat ke kiri satu kali-satu kali. Jika konteks gamenya Benar Salah dan Kak Anisa bilang Kanan Kiri maka kita semua lompatnya ke Kanan-Kanan satu kali-satu kali. Kalau Kak Anisa bilang Depan-Depan maka kita semua lompatnya ke Depan satu kali dan Belakang satu kali begitu juga seterusnya. Kalau Konteks Gamenya Benar Salah Benar dan Kak Anisa bilang Depan Belakang Kanan maka kita semua lompat ke Depan satu kali Depan satu kali dan Kanan satu kali begitu juga seterusnya. Namanya game pasti ada yang menang dan ada yang kalah. Kalau yang kalah pasti ada hukumannya dong? Nah, kebetulan yang kalah itu kelompok satu. Kelompok satu ini di hukum menyanyi lagu balonku tapi huruf vokalnya di ganti dengan huruf O. Dan mereka menyanyikannya dengan sangat baik.
Acara game sudah selesai dan kami semua sudah duduk di tempat masing-masing. Selanjutnya Kak Anisa melanjutkan acaranya dengan “Kenalan, Yuk”. Kami semua di beri kertas yang di dalamnya sudah terdapat beberapa kotak. Kotak pertama itu mengenai Hobi Membaca buku atau Novel, Kotak kedua mengenai Senang Makanan yang pedas, Kotak ketiga mengenai senang bermain alat musik dan menyanyi, Kotak ke empat mengenai kegiatan organisasi yang di ikuti, Kotak ke lima mengenai hobi travelling. Kotak ke enam mengenai hobi berolahraga, Kotak ke tujuh mengenai Pecinta alam, Kotak Ke delapan mengenai Sosial Media, Kotak ke sembilan mengenai hobi fotografi. Jadi dalam acara “Kenalan, Yuk” kami semua di minta untuk berkenalan satu sama lain dengan teman-teman dan panitia yang ada disana dan menanyakan hobi serta kegemaran masing-masing di catat dalam kotak-kotak kertas yang di berikan.
Kak Anisa melanjutkan acara dengan membagikan dua kertas berwarna merah dan dua kertas berwarna biru. Yang mana kertas berwarna merah untuk sebuah kekhawatiran dan kertas berwarna biru untuk sebuah harapan. Kami semua diminta oleh Kak Anisa untuk menuliskan dua harapan dan dua kekhawatiran pada masing-masing kertas yang sudah di berikan dengan konteks sebagai penerima bantuan pendidikan. Selesai menuliskan harapan dan kekhawatiran kami semua menempelkannya pada masing-masing tempat yang sudah di tentukan, kemudian Kak Anisa dan Kak Har mengelompokkan masing-masing dari harapan dan ke khawatiran yang sudah di tuangkan dalam kertas tersebut dan menjawab semua kekhawatiran serta harapan yang sekiranya dapat mereka jawab.
Acara di lanjutkan dengan materi “THE ICEBERG”. Sebelumnya, kami semua di berikan selembar kertas mengenai “THE ICEBERG”. Materi ini di jelaskan oleh Kak Har dengan sangat rinci. Kak Har juga memberikan referensi-referensi buku mengenai materi ini. Kak Har juga menampilkan sebuah gambar, dimana gambar tersebut merupakan isi dalam telur dan kulit telur. Kak Har meminta kita untuk mendiskusikan mana yang paling penting dari kedua gambar tersebut disertai dengan alasannya. Satu kelompok diskusi terdiri dari dua orang. Pada saat itu saya satu kelompok dengan Anggi. Setiap kelompok diskusi ditanyakan oleh Kak Har satu persatu. Tiba saatnya saya dan Anggi di tanyakan “Apa yang akan kalian pilih pada kedua gambar tersebut?” dengan mantap kami menjawab “Kita memilih yang paling penting adalah kulit telur. Alasannya selain untuk melindungi isi dari telur tersubut, dengan kulit telur kita juga dapat mengetahui apakah telur tersebut isinya bagus atau tidak. Di samping itu kulit telur juga dapat dijadikan suatu kerajianan tangan.” Jawaban kita mendapat satu tepukan tangan dari Kak Har.
Selain itu, kami diberikan sebuah gambar seorang karyawan yang sudah berjaya kemudian karyawan tersebut jatuh dari kejayaannya. Dari gambar tersebut kami diminta untuk menganalisis apa penyebab karyawan tersebut jatuh dari kejayaannya. Jawaban mereka pastinya juga bermacam-macam. Ada yang menjawab karena tidak dapat menepati janjinya ketika sudah berjaya, tergoda oleh hasutan orang-orang disekitarnya, tidak amanah atas suatu pekerjaan yang sudah di berikan, lemahnya iman pada diri karyawan tersebut, keadaan yang mendukung, dan lain sebagainya. Dan semua penyebab karyawan jatuh dari kejayaannya yang telah disebutkan diatas merupakan suatu karakter kita yang berpotensi akan menenggelamkan kita.
Dari materi THE ICEBERG ini kita dapat menarik kesimpulan bahwa Gunung Es menggambarkan kepemimpinan kita. 10% yang terlihat di permukaan adalah keterampilan kita. 90% yang ada dibawah air adalah karakter kita. Sama seperti manusia. Orang cenderung melihat keterampilan, bakat, pengetahuan, dan penampilan. Hal tersebut merupakan bagian yang ada diatas permukaan yang dapat dilihat. Namun yang terpenting adalah yang ada dibawah permukaan, yang tidak dapat dilihat oleh orang lain. Itulah karakter kita. Karakter kita-lah yang akan menentukan pengaruh apa yang akan kita berikan pada orang di sekitar kita. Dan karakter kitalah yang berpotensi “menenggelamkan” kita.
Materi selanjutnya tidak kalah menarik yaitu mengenai “Goals Setting” materi ini disampaikan oleh Pak Richard. Pak Richard juga menyampaikan materi ini dengan rinci. Dalam materi ini kita diajarkan bagaimana membuat tahapan suatu planing agar planing tersebut dapat mencapai goalsnya. Beliau juga meminta kami untuk membuat suatu planing di tahun 2016 dan hasil planing tersebut akan dibahas pada pertemuan berikutnya.
Acara tersebut berakhir dengan Happy Ending. Banyak Ilmu yang kami dapatkan pada hari itu. Dan semoga Ilmu yang kami dapatkan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Sebelum acara berakhir kami semua mengisi kuisioner yang berhubungan dengan acara tersebut dan berfoto bersama teman-teman serta panitia yang menyelenggarakan acara tersebut.
  
Bersama dengan teman-teman penerima bantuan pendidikan Mid Plaza Holding

Tidak ada komentar:

Posting Komentar